Dalam kesehariannya, memang terbukti orang Jepang memandang
dengan memberikan nilai tinggi terhadap waktu. Karena itu, mereka tidak pernah
meleset, bisa mewujudkan dari apa yang pernah direncanakan. Bagaimana dengan
kita yang tergolong dalam kategori P-time itu?
Sebagai ilustrasinya, misalnya, kalau janjian dengan seseorang, ditengah
perjalanannya bertemu dengan teman lain, waktu bisa “terbuang’ semenit
atau dua menit tuk sekedar menyapa. Beda dengan orang Jepang, kegiatan
menyapa itu hanya dengan anggukan kecil waktu berpapasan ditambah juga
perilaku khas yang ditujukkan pada wajah dan cara jalan, semuanya bisa tertangkap
oleh orang lain, kalau orang tersebut itu dalam keadaan punya waktu yang tak
banyak. Dan perilaku ketergesaan itu sangat dihargai dan dimaklumi oleh semua
orang.
Oleh sebab itu jika sampai terjadi keterlambatan, orang
Jepang akan membuat alasan dengan menyalahkan diri sendiri, bukan karena bis
atau penyebab lain diluar dirinya. Kembali pada rasa malunya dilihat banyak
orang, jika sampai diri sendiri ditegur orang lain, karena keterlambatannya.
Karena itu tingkat stress dalam hal mengejar waktu ini tinggi. Bagaimana
menurutmu?
0 Komeng pembaca:
Posting Komentar